Saturday, September 16, 2017

Cara Menjadi Anak Rantau Yang Baik


hipwee.com
Banyak faktor yang mendorong seseorang untuk pergi dari tempat asal atau tempat kelahirannya menuju tempat lain. Diantaranya faktor tradisi atau faktor budaya dari kelompok etnis, juga ada faktor ekonomi, faktor pendidikan dan faktor-faktor lain yang membuat seseorang pergi meninggalkan kampung halaman.

Asal usul kata "merantau" itu sendiri berasal dari bahasa dan budaya minangkabau yaitu "rantau". Rantau pada awalnya bermakna : wilayah-wilayah diluar wilayah inti minangkabau (tempat peradaban awal mula minangkabau). Peradaban Minangkabau mengalami beberapa priode atau pasang surut. Wilayah inti itu disebut "derek"(darat) atau Luhak nan Tigo. Aktifitas orang-orang dari wilayah inti keluar disebut "merantau" atau pergi kewilayah rantau. Lama kelamaan wilayah rantau pun menjadi wilayah minangkabau. Akhirnya wilayah rantau orang minangkabau bisa disebut diseluruh dunia, walaupun wilayah tersebut tidak akan mungkin masuk kategori wilayah minagkabau
namun tetap disebut "rantau". Filosofi dan tujuan "merantau" orang minang berbeda dengan imigrasi, urbanisasi, atau transmigrasi yang dilakukan kelompok lain.
sumber : Wikipedia

Dari tulisan diatas kita bisa simpulkan merantau hanya berlaku didaeran minangkabau dan memang budaya minangkabau. Tapi kenapa hampir seluruh indonesia jika meninggalkan suatu wilayah disebut merantau? Kali ini saya akan cerita pengalaman saya tentang rantau merantau, karna saya dilahirkan dari dikalangan sederhana bisa disebut dari kalangan menengah kebawah atau mungkin dari kalangan bawah makin kebawah hehe yang dipaksa kondisi materi untuk meninggalkan kampung halaman.

Pertama kali saya ngerantau kira-kira pada tahun 2005 waktu itu umur saya sekitar umur 12 tahun, Keluar sekolah SD langsung merantau hingga sekarang. Yang akan saya jelasin disini adalah tata dan cara menjadi orang rantau yang baik dalam artian tidak pernah ada masalah yang serius seperti misalnya dikeroyok warga atau dipukulin preman dan masalah srius lainnya yang bisa membahayakan dan merugikan diri kita.

Kuncinya adalah ada di diri kita sendiri apabila kita berprilaku kurang baik maka nantinya juga kita akan dapat perlakuan tidak baik begitupun sebaliknya. Intinya kita harus bisa menjaga sikap dan menetapkan niat tujuan kita ngerantau. Jika kita niat merantau untuk kerja makan kerjalah dengan jujur, apabila merantau dengan tujuan untuk belajar maka belajarlah dengan serius jangan belok dari niat kecuali itu hal yang baik. Intinya kita harus punya pemikiran "kita lagi apa, untuk apa, mau apa dan nanti pulang bawa apa". 

Karena dirantauan kita tidak punya siapa-siapa, jauh dari ortu, keluarga, sodara dan teman, kita harus bisa bersikap merendah, terutama didalam omongan, ucapan, sikap jangan terlalu tinggi atau terlalu dalam lebih baik mendengarkan dari pada salah ngomong dan salah ucap (cari aman). Inti dari pembahasan ini adalah kita harus tahu posisi kita dan sekali lagi harus bisa jaga sikap dan menjaga prilaku. Itulah yang bisa saya sampaikan untuk saat ini semoga ada manfaatnya walaupun singkat.

No comments:

Post a Comment

-Silahkan berkomentar tentang artikel yang kami terbitkan dengan kritik, saran, dan pendapat.
-Seluruh komentar akan ditinjau dan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan