Seperti apa solusinya?
Bersiap Dengan Resiko Penolakan
Reaksi umum ketika orangtua yang tidak menyukai pasangan kita adalah marah, membangkang, ngambek, atau bahkan menangis. Hal ini bisa dimengerti, namun untuk tahap memuluskan hubungan dengan pacar sebaiknya kita tidak bertahan dengan sikap negatif ini. Intinya jika kita ingin memperkenalkan pacar keorangtua berarti kita harus siap dengan resiko menolakan dari mereka. Kita tidak perlu membantah apa yang menjadi pendapat orangtua sebab justru bisa memperburuk keadaan, bahkan pasangan kita bisa dituduh membawa pengaruh buruk pada kita.
Sebaiknya kita dengarkan rasa keberatan orangtua dengan sikap terbuka. Memang cukup sulit mengendalikan emosi disaan pasangan dipersepsikan sebagai sosok yang negatif. Namun dengan sikap tenang dan terbuka orangtua juga akan lebih terbuka terutama alasan mengapa mereka tidak menyukai pasangan kita. Dalam hal ini harus pelan tapi pasti kita harus mencari tahu apa yang sebenarnya yang melatarbelakangi ketidaksukaan mereka.
Memahami Kondiri Kedua Pihak
Hal Yang Harus Dilakukan Saat Cinta Tidak Direntui bisa kita awali dengan menjadi pendengar yang baik. Kadang keberatan orangtua berasal dari hal-hal sepele hingga hal yang penting. Perbedaan suku, rambut gondrong, punya tatto, pakai sandal jepit sering menjadi penilaian awal orangtua terhadap pacar kita. Jadi dalam hal ini kita harus memahami apa yang menjadi kekhawatiran mereka. Apakah berambut gondrong terkesan urakan, memakai sendal jepit terlihat tidak sopan, atau label suku tertentu kurang disukai, Hal ini yang perlu kita tahu kejelasannya dari orangtua. Kemungkinan-kemungkinan tersebut perlu kita perhatikan untuk kemudian kita lihat apakah pasangan kita berpotensi memuliki sifat-sifat seperti yang dikhawatirkan orangtua diatas.
Pada perinsipnya penolakan orangtua terhadap pasangan kita lebih didasari pada rasa kekhawatiran dengan maksud melindungi kita dari orang yang salah dan memastikan masa depan kita bisa berada disamping orang yang tepat. Namun jika keberatan dan kekhawatiran mereka kurang objektif maka ini tantangan bagi kita untuk membuka mata mereka perlahan-lahan. Kita juga perlu mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan belakangan ini, apakah kita sering melakukan sesuatu yang kurang menyenangkan dimata orangtua? Apakah waktu dan perhatian pada orang tua sejauh ini banyak berkurang? Hal ini harus kita pelajari sebab bukan tidak mungkin orangtua beranggapan hal tersebut menjadi pengaruh buruk pada pasangan kita.
Terakhir hal yang harus dilakukan saat cinta tidak direstui adalah mencoba memberi pembuktian pada orangua bahwa memang pasangan kita tidak seperti apa yang dipikirkan orangtua. Kita juga harus mampu menyakinkan bahwa keberatan orang tua hanya karena mereka belum mengenal lebih jauh karakter pasangan kita. Proses ini bukan sesuatu yang gampang, namun jika kita konsisten dengan pembuktian-pembuktian yang menyakinkan, niscaya orangtua perlahan akan membuka diri terhadap pasangan kita.
No comments:
Post a Comment
-Silahkan berkomentar tentang artikel yang kami terbitkan dengan kritik, saran, dan pendapat.
-Seluruh komentar akan ditinjau dan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan