Saturday, September 9, 2017

4 Orang Yang Menyebalkan Dan Cara Mengatasinya


Setiap orang punya karakter masing-masing termasuk sipat dan pembawaannya dalam.kehidupan sehari-hari. Sering kita jumpai orang yang tutur katanya sopan dan low profil, namun tak jarang kita juga menemui karakter orang yang menyebalkan, over acting, suka membual, dan suka membicarakan hal yang tidak penting. Berkaca dari hal tersebut bahwa tidak ada manusia didunia ini yang sempurna. Artinya orang yang terlihat sempurna secara fisik, cantik, cerdas, dan mempunyai popularitas tidak menutup kemungkinan menjadi sosok orang yang menjengkelkan. Lalu bagaimana cara menghadapi orang yang menjengkelkan tersebut? Perlukan dibalas dengan perlakuan

yang sama?
            
        Jika orang yang kita anggap paling menyebalkan itu adalah orang yang akrab dengan kita misalnya saudara, teman dekat, atau bahkan pacar tentu membuat kita serba salah. Merespon dengan sikap keras sama artinya dengan menyulut api permusuhan, sebaiknya disikapi dengan sikap terlalu lunak mungkin justru semakin menjadi-jadi. Nah, untuk menghadapi orang yang kita anggap menyebalkan tersebut, mungkin kita bisa kita lihat dulu 'siapa sebenarnya orang tersebut'. Dengan begitu kita dengan mudah menemukan Cara Menghadapi Orang Menyebalkan tersebut.
          
  Jika Ia Saudara Sendiri.


          Siapa saja bisa jadi sosok yang menyebalkan bahkan saudara atau keluarga sendiri. Contohnya saat ada pertemuan keluarga ada yang bertanya "kapan mau nikah?". Mendengar pertanyaan tersebut mungkin hanya ada satu dalah pikiran kita, kapan orang itu lenyap dari hadapan kita. Namun kenyataan tetap tidak bisa karena mau bagaimanapun ia tetap saudara kita, menanggapi pertanyaan seperti itu kita tidak perlu menanggapinya terlalu serius. Kita anggap saja itu pertanyaan tidak penting yang cukup kita jawab dengan basa-basi.
          
Jika Ia adalah Sahabat Baik



            Berteman baik dengan seseorang  bukan berarti tidak pernah terjadi silat pendapat atau salah paham. Namun meski begitu lantas muncul rasa cemburu dan saling menjatuhkan apalagi saling membenci. Justru dengan konflik yang ada kita mendapat kesempatan untuk mengungkapkan apa yang ada dipikiran kita. Biasanya seorang sahabat sejati bisa menerima masukan yang jujur daripada hanya sekedar basa basi atau nyindir-nyindir. Namun kita tidak bisa bersikap seolah-olah kita benar-benar sebal dengannya. Tetap pasang dengan senyum dan kita bisa mulai mengungkapkan masalah lewat obrolan yang hangat. Dan yang paling penting kita tidak boleh mengumbar kejelekan kita disosmed untuk kemudian jadi perbincangan banyak orang.
          
 Jika Ia Adalah Pasangan kita


           Apakah pasangan kita pernah jadi orang yang paling menjengkelkan dalam hidup kita? Jawabannya pasti pernah, atau bahkan mungkin sering. Sekalipun kita mencintainya tak lantas ia sosok yang paling perfect yang tak bisa membuat kesalah. Ketika ia mulai menunjukan sikap yang menjengkelkan sebaiknya tudak langsung kita respon dengan gelagat tidak suka. Cukup diam dan tidak menanggapi apa yang ia bicarakan. Apa lebih baik kita dengarkan, kita tampung untuk kemudian kita jadikan motivasi untuk intropeksi diri. Hal ini tentu akan menguntungkan bagi kita karena dapat mengevaluasi kesalahan dalam proses kedewasaan.
          
 Jika ia atasan kerja


           Jika orang yang kita anggap menyebkan adalah atasan kerja, ini yang susah. sama halnya dengan kita menggali lubang kubur sendiri jika kita membalas perkataan atasan kerja dengan kalimat kasar yang kurang enak didengar. Otomatis posisi kita ditempat kerja sangat tidak menguntungkan bahkan besar kemungkinan dipecat. Cara menanggapi orang yang menyebalkan sepertu ini memang tidak gampang, namun alangkah baiknya jika kita lakukan apa yang ia mau dan apapun hasilnya nanti, itulah maksimal hasil yang bisa kita lakukan sesuai apa yang ia perintah. Dimanapun tidak ada ceritanya seorang atasan mau mengalah pada bawahan terlepas siapa yang benar dan siapa yang salah. Intinya jarang ada atasan yang mau menyadari kesalahannya dan mau merendahkan diri dihadapan bawahannya meskipun ia yang salah.

No comments:

Post a Comment

-Silahkan berkomentar tentang artikel yang kami terbitkan dengan kritik, saran, dan pendapat.
-Seluruh komentar akan ditinjau dan dimoderasi terlebih dahulu sebelum ditampilkan