3 Tips Langkah Untuk Menuju Pernikahan Yang Langgeng dan Harmonis

Saat memasuki jenjang pernikahan, bisa dipastikan semua pasangan menginginkan pernikahan yang bahagia. Namun kehidupan berumah tangga tidak cukup bermodal cinta dan kasih sayang, materi juga termasuk faktor penting pada pernikahan supaya perekonomian keluarga tecukupi. Singkat cerita pernikahan bisa bahagia jika dapat memenuhi beberapa kriteria, termasuk kebutuhan primer yaitu sandang, pangan dan papan.
       Jika Dievaluasi masa - masa paling sulit pada pernikahan biasanya terjadi dilima tahun pertama. Namun tidak pasti, artinya jika kita sukses menghadari badai rumah tangga selama satu tahun pertama, tahun - tahun berikutnya biasanya lebih mulus.

Ingin pernikahan tetap bahagia? ikuti 3 langkah Pernikahan Yang Langgeng Dan Harmonis berikut ini:

1. komunikasi

          Ada istilah mengatakan "talk be open" tidak berapapun usia pernikan kita komunikasi adalah faktor yang harus diprioritaskan. Intinya bukan saat berpacaran saja komunikasi bisa lancar, namun setelah menikah justu komunikasi harus lebih ditingkatkan. Dalam rumah tangga, tidak mudah kehilangan topik pembicaraan merupakan salah satu bukti bahwa komunikasi tetap berjalan. Komunikasi bisa memilih topik apa saja selama perbicaraan bisa menciptakan suasana santai.

       Komunikasi adalah visualisasi dukungan moral jika ada masalah yang harus dihadapi baik oleh sang istri atau sang suami. Jika hanya memberi dukungan dengan diam-diam  dan cenderung tidak mau ikut campur dengan masalah yang dihadapi pasangan, ini mengindikasikan suatu ketidak pedulian. Jika topik pembicaraan termasuk masalah sensitif misalnya gaji atau pengeluaran sehari-hari seharusnya memang dibicarakan secara terbuka. Jika tidak, maka harus direnungkan lagi apa ada yang salah dalam komunikasi belakangan ini.

2. Toleransi

          Menjaga hubungan tetap romantis dan harmonis tidak hanya dengan membiasakan diri mengucapkan "i love you" , hal inipun tidak menjamin pernikahan yang bahagia. Menjaga privasi, menjaga nama baik, menjaga harga diri, dan saling toleransi merupakan bentuk sublimasi kasih sayang yang diberikan suami pada istrinya, dan sebaliknya. Dengan memproteksi diri sendiri tidak hanya melingdungi supaya tidak terjebak dari masalah, namun sekaligus melindungi keluarga kita sendiri. Kebiasaan membuka diri kepada teman ( curhat ) tidak harus membuka masalah yang bersipat pribadi.

       Dalam pernikahan, bentuk keterbukaan hanya milik suami dan istri. Jadi jika salah satu pasangan memiliki suatu rencana besar, hal tersebut harus diketahui pihak suami atau istri. Ingat, keterbukaan membuat pasangan kita lebih respek terhadap kita.

3. Mempertahankan Sisi Romantis

        Mungkin saja hal-hal kecil bukan suatu hal yang berarti, namun a little act of romance. Hal-hal kecil tersebut bisa jadi energi untuk kembali menyalakan api cinta dalam suatu pernikahan. Hal apapun itu sebaiknya kita lalukan secara spontan, dengan cara ini suasana  terlihat lebih romantis dibandingkan dengan acara surprise yang terlalu lama. Agar tidak terkesan membosankan,ditengah aktivitas kerja kita bisa lakukan sesuatu yang terlihat 'gila' yang membuat kita dan pasangan ingat saat pertama kali falling in love.

        Untuk menuju pernikahan yang bahagia, kita perlu mengucapkan kata-kata "i love you" secara rutin. Hal ini penting agar pasangan terlihat bahagia karena merasa diperhatikan. Kedengarannya memang agak kuno namun jika diucapkan dengan tulus sanggup mengangka sisi romantisme pada satu pernikahan. Usia pernikahan berapapun, menggunakan jurus kata-kata romantis tetap menjadi andalan oleh banyak pasangan untuk mempertahankan pernikahan agar tetap harmonis. Sekali waktu tidak ada salahnya kita memberikan surprise dihari bahagianya, misalnya hari ulang tahun. Baginya ulang tahun adalah momen paling mengesankan, ditambah dengan surprise yang kita beri maka hari itu tidak akan pernah dilupakan seumur hidupnya.